Meskipun kebijakan pintu terbuka adalah langkah besar bagi perusahaan yang tidak memiliki kebijakan komunikasi sebelumnya, itu artinya jika dibandingkan dengan komunikasi terbuka antara manajemen dan karyawan. Kebijakan pintu terbuka adalah kebijakan komunikasi pasif, sedangkan komunikasi terbuka adalah metode komunikasi aktif di bagian manajemen perusahaan.
Kebijakan Pintu Terbuka
Sebagian besar perusahaan memiliki kebijakan pintu terbuka, yang memungkinkan karyawan berkonsultasi dengan manajemen di tingkat mana pun untuk menyuarakan keprihatinan, gagasan, dan pemikiran mereka. Secara teori, kebijakan tersebut berjalan dengan baik. Ini memberi karyawan kesempatan untuk berbicara dengan orang yang dapat membantu memfasilitasi perubahan yang dibutuhkan. Dalam praktiknya, kebijakan pintu terbuka dibatasi karena tidak mendorong karyawan untuk melakukan apa pun selain melaporkan masalah. Ini bukan cara yang jelas untuk berbicara tentang ide-ide yang dapat membantu perusahaan, karena tidak ada imbalan atau apa pun yang dijanjikan, meskipun itu adalah bagian dari tujuan kebijakan pintu terbuka. Kecuali jika perusahaan berusaha dan mengumpulkan ide dan pemikiran dari karyawan, kecil kemungkinan tenaga kerja akan memberikan kontribusi yang berarti di bawah kebijakan pintu terbuka.
Komunikasi Terbuka
Komunikasi terbuka adalah jalan dua arah. Manajemen berkomunikasi secara terbuka kepada karyawan, dan karyawan berkomunikasi secara terbuka kepada manajemen. Ini tertanam dalam budaya perusahaan, bukan diterapkan sebagai kebijakan. Sejak karyawan mulai bekerja untuk perusahaan, komunikasi jelas sangat penting bagi budaya perusahaan sehari-hari. Dalam lingkungan komunikasi terbuka, manajer secara rutin mencari pendapat karyawan, meminta saran, dan mendorong tenaga kerja untuk memberikan ide tentang cara membantu perusahaan tumbuh dan sukses.
Transparansi
Kebijakan pintu terbuka kurang transparan, di mana perusahaan sering gagal mengkomunikasikan apa yang terjadi sebagai akibat dari apa pun yang dikontribusikan melalui kebijakan pintu terbuka. Semuanya kembali ke jalur komunikasi dua arah. Transparansi membantu memfasilitasi komunikasi dengan menunjukkan hasil komunikasi sebelumnya. Misalnya, seorang karyawan menyarankan cara untuk meningkatkan efisiensi akuntansi. Jika perusahaan melakukan perubahan berdasarkan saran karyawan, dan karyawan diberi tahu bahwa perubahan tersebut dilakukan karena rekomendasi karyawan, maka akan lebih banyak karyawan yang bersedia menyumbangkan ide di masa mendatang.
Lulus Dari Kebijakan Pintu Terbuka
Untuk meningkatkan komunikasi dan memungkinkan karyawan untuk berkontribusi lebih banyak, jadikan komunikasi terbuka sebagai standar. Harvard Business Review menemukan bahwa karyawan lebih cenderung berkomunikasi dengan manajemen jika manajer berkomunikasi dengan tenaga kerja secara konsisten, daripada menunggu karyawan berkomunikasi dengan mereka. Adakan pertemuan dengan manajer dan supervisor Anda dan jelaskan bahwa mereka harus berkomunikasi dengan karyawan setiap hari.