Bagaimana Mengatasi Komunikasi Lintas Budaya dalam Bisnis

Di perusahaan global, komunikasi lintas budaya yang efektif memungkinkan bisnis berjalan lebih lancar. Dengan mengetahui potensi masalah yang dapat terjadi dan mengambil langkah proaktif untuk meminimalkan konflik, Anda dapat membantu karyawan Anda bekerja sama dengan lebih baik. Menyesuaikan perilaku membutuhkan waktu, jadi pastikan untuk memberikan kesempatan kepada karyawan Anda untuk mempelajari budaya dan kebiasaan satu sama lain sebelum masalah muncul. Tetapkan harapan di seluruh perusahaan Anda bahwa upaya tambahan mungkin diperlukan untuk memahami satu sama lain. Dorong keterlibatan dalam pertimbangan yang matang daripada langsung mengambil kesimpulan terburu-buru yang mengarah pada konflik yang tidak stabil dan tidak produktif.

1

Jalankan rapat untuk mengekspos karyawan Anda pada budaya lain. Memperkenalkan karyawan yang akan bekerja bersama di lingkungan yang tidak mengancam memungkinkan hubungan kerja yang baik dalam jangka panjang. Mempelajari bahasa, aturan, dan norma budaya lain untuk perilaku yang dapat diterima membantu mempersiapkan karyawan Anda untuk menghadapi situasi yang muncul. Prasangka yang berubah dapat mengarah pada hubungan kerja yang lebih kondusif.

2

Melakukan aktivitas untuk menunjukkan seberapa bergantung kita pada bahasa. Misalnya, dedikasikan satu hari untuk berdiam diri. Mintalah setiap karyawan mengembangkan kontrak yang menyatakan apa yang ingin mereka pelajari, berapa lama mereka akan tetap diam (pengecualian apa yang dapat dibuat) dan bagaimana mereka berencana untuk mengatasinya tanpa berbicara sepanjang hari. Setelah mengalami hari dengan komunikasi terbatas, peserta biasanya dapat merasa lebih mudah berada di lingkungan asing.

3

Menyediakan lokakarya, tip dan teknik untuk berkomunikasi secara efektif di lingkungan kerja lintas budaya. Orang bertindak sesuai dengan nilai budaya mereka sendiri. Orang lain dari budaya lain mungkin menafsirkan perilaku secara berbeda. Mempraktikkan strategi seperti mendengarkan secara aktif (memparafrasekan apa yang dikatakan untuk memastikan pemahaman dapat dicapai) dan menggunakan berbagai bentuk komunikasi, seperti tertulis, audio dan visual, dapat meningkatkan keterlibatan karyawan dalam memastikan bahwa konflik tidak muncul karena kesalahpahaman budaya karena kurangnya kesadaran.

4

Latih karyawan untuk menengahi konflik yang terkait dengan kesalahpahaman budaya. Berikan kesempatan kepada karyawan untuk menanggapi situasi dari sudut pandang yang berbeda dengan mereka. Bagilah sekelompok orang menjadi pasangan-pasangan untuk melakukan latihan bermain peran yang memungkinkan peserta untuk mengetahui perbedaan budaya yang ada. Dorong setiap pasangan untuk memikirkan tentang konflik yang mereka alami baru-baru ini karena perbedaan budaya. Mintalah setiap peserta menjelaskan apa yang mungkin mereka anggap menyinggung atau tidak biasa. Biarkan setiap peserta menyarankan bagaimana masalah akan ditangani dalam budaya mereka sendiri. Bersama-sama, mintalah peserta mengembangkan resolusi untuk masalah tersebut. Mintalah setiap pasangan melaporkan kepada kelompok yang lebih besar tentang pengalaman mereka.