Pemilik usaha kecil yang menginvestasikan waktu dan pelatihan untuk menciptakan tim yang kuat dapat melihat peningkatan moral dan prestasi karyawan. Namun, kepemimpinan perusahaan juga harus memberikan contoh kerja tim yang kuat agar kohesi mengakar di departemen lain. Akhirnya, pemilik usaha kecil harus menyeimbangkan keinginan untuk kohesi dengan kebutuhan untuk debat kelompok yang sehat untuk menghindari "pemikiran kelompok," yang merupakan pengambilan keputusan yang salah karena tekanan atau kesesuaian teman.
Budaya Terbuka dan Tujuan yang Jelas
Organisasi dengan budaya terbuka, di mana informasi mudah diperoleh dan komunikasi mengalir secara teratur antara manajemen senior dan karyawan, memungkinkan tim yang kuat untuk tumbuh dan berkembang, menurut situs web Being a Better Leader. Manajer dan karyawan juga membutuhkan tujuan yang jelas dan meyakinkan yang ditetapkan oleh manajemen untuk bersatu menyelesaikan proyek tertentu atau rangkaian tugas sehari-hari. Yang terpenting, anggota tim harus percaya bahwa dengan bekerja sama, tujuan ini dapat tercapai.
Komunikasi
Tim yang kurang komunikasi dua arah antara manajer dan karyawan juga akan kekurangan kohesi. Seorang manajer dengan keterampilan komunikasi interpersonal yang kuat, terutama kemampuan untuk mengumpulkan dan menanggapi umpan balik tentang kepemimpinannya dari karyawannya, memiliki peluang terbaik untuk membangun tim yang kuat. Selain itu, komunikasi dan kohesi saling terkait satu sama lain. Saat kohesi meningkat, komunikasi tim terus tumbuh dan berkembang.
Kepercayaan
Kohesi tim tidak mungkin terjadi tanpa kepercayaan, dan kepercayaan adalah sifat yang harus ada di antara anggota tim, antara anggota tim dan manajer mereka, dan antara kepemimpinan tim dan perusahaan. Membangun kepercayaan membutuhkan kombinasi karakteristik pribadi seperti integritas dan keaslian serta atribut kinerja kerja seperti pengalaman dan pengetahuan industri, menurut situs web Barrett Values Center.
Kompetisi
Meskipun kedengarannya tidak altruistik seperti sifat membangun tim lainnya, persaingan bisa menjadi metode yang sangat efektif untuk menyatukan tim. Pemilik usaha kecil dapat menciptakan musuh bersama dalam pesaing atau dapat mempertimbangkan untuk mengadu domba tim perusahaan seperti persaingan penjualan. Namun, persaingan mungkin tidak memberikan hasil yang bertahan lama seperti budaya terbuka, komunikasi, dan kepercayaan. Begitu suatu kelompok menganggap ancaman telah berakhir, kohesinya dapat menghilang.
Gengsi
Anggota yang memiliki kebanggaan pada tim mereka biasanya lebih kohesif daripada mereka yang ambivalen atau netral terhadap kelompok mereka. Selain itu, semakin sulit sebuah tim untuk bergabung, semakin banyak anggota yang akan mendukung grup tersebut. Pemilik bisnis kecil dapat menggunakan prestise untuk membangun tim yang kuat dengan mengakui pencapaian grup atau menunjukkan hambatan tertentu untuk masuk - misalnya, jika perusahaan hanya mempekerjakan lulusan dengan nilai rata-rata tertentu.