Pemimpin tim, kepala departemen dan manajer proyek semuanya membutuhkan jenis kecerdasan organisasi tertentu. Mereka juga harus memiliki kemampuan untuk bekerja dengan baik dengan tipe kepribadian yang berbeda, mematuhi tenggat waktu dan fleksibel ketika keadaan menuntut perubahan. Manajemen waktu juga merupakan keterampilan yang diperlukan, baik untuk menjaga proyek tetap pada jalurnya dan mengelola staf.
Perencanaan proyek
Manajer proyek yang baik dapat merencanakan proyek jangka pendek dan jangka panjang menggunakan alat-alat seperti bagan alur kerja, proyeksi keuangan dan alokasi sumber daya staf, sambil tetap mengingat misi dan tujuan strategis perusahaan. Dalam hal ini, kemampuan multitasking sangat penting untuk memastikan semua komponen proyek bekerja bersama-sama, diprioritaskan dengan tepat, dan dikelola untuk kualitas dan ketepatan waktu.
Manajemen Staf
Manajemen proyek membutuhkan keterampilan, pengalaman dan pengetahuan yang diperlukan untuk menugaskan anggota staf yang tepat untuk tugas-tugas pada sebuah proyek. Anggota tim proyek yang saling melengkapi dan mampu bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama lebih efektif daripada staf yang memiliki masalah kepribadian atau tidak berpengalaman dalam bidang subjek yang ditugaskan kepada mereka. Mampu membaca orang dan mengembangkan tim yang efektif adalah keterampilan organisasi yang penting.
Prioritas
Kemampuan untuk memprioritaskan merupakan keterampilan penting untuk merencanakan, mengelola, dan menjalankan proyek. Hal ini penting tidak hanya untuk memutuskan proyek mana yang menjadi prioritas di atas yang lain tetapi juga dalam mengelola rincian proyek setelah dimulai. Langkah-langkah jalur kritis harus diidentifikasi untuk memastikan bahwa fungsi proyek yang diperlukan untuk penyelesaian fungsi proyek selanjutnya ditangani terlebih dahulu.
Kesabaran dan Fleksibilitas
Kesabaran dan toleransi memainkan peran penting dalam organisasi dan manajemen proyek. Elemen proyek tidak selalu berjalan sesuai rencana, dan kemampuan mengambil pendekatan rasional untuk mengidentifikasi masalah dan solusi curah pendapat membuat proyek terus berjalan. Ini sering kali berarti menilai kembali tujuan dan sasaran, memindahkan sumber daya dan tenggat waktu, dan cukup fleksibel untuk membuat perubahan ketika keadaan mengharuskan.
Pengambilan Keputusan
Menjadi terorganisir dan mengelola proyek membutuhkan kemampuan pengambilan keputusan yang kritis. Beberapa pengambilan keputusan harus dilakukan saat itu juga, sementara bentuk lain membutuhkan penelitian dan kontemplasi. Mampu menilai situasi, mengidentifikasi solusi potensial dan membuat keputusan pasti menghemat waktu, uang dan tenaga. Menjadi ragu-ragu dapat mengakibatkan pembengkakan biaya, tenggat waktu yang terlewat, dan anggota tim proyek yang frustrasi.